NASA PEMUPUKAN KELAPA SAWIT DENGAN STANDAR RSPO DAN ISPO

KELAPA SAWIT

Salah satu faktor penting dalam peningkaatan produksi kelapa sawit adalah pemupukan. Pemupukan perlu dikelola dengan baik sehingga dapat menjamin tercapainya tujuan pemupukan,  mengingat biaya pemupukan merupakan salah satu komponen biaya produksi yang tinggi. Biaya pemupukan dapat mencapai 40 - 60% dari biaya perawatan atau sekitar 20 - 25% dari total biaya produksi. Oleh karena itu sangat penting selalu diupayakan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemupukan.
cara pemupukan kelapa sawit

Efisiensi pemupukan berhubungan dengan tingkat/persentase harga pupuk yang diserap tanaman. Pemupukan dapat dikatakan efektif jika sebagian besar unsur hara pupuk diserap tanaman, sedangkan efisiensi pemupukan berkaitan dengan hubungan antara biaya ( bahan pupuk, alat kerja, dan upah ) dengan tingkat produksi yang dihasilkan. Efisiensi pemupukan terkait dengan tindakan rekomendasi pemupukan dan managemen oprasional. Jadi peningkatan efektivitas dan efisiensi pemupukan dapat dicapai melalui perbaikan managemen oprasional dan rekomendasi pemupukan.

Sehubung dengan sangat pentingnya aspek pemupukan bagi peningktan produksi kelapa sawit, maka perlu adanya peningkatan pemahaman, dan pengetahuan tentang pemupukan bagi para pelaku perkebunan baik tingkat managemen sampai karyawan. Dalam kasus pemupukan ini maka dikeluarkan Standar ISPO dan RSPO yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara pupuk mikro dan pupuk makro , hal ini bertujuan untuk memperoleh hasil yang maksimal.

PENGERTIAN ISPO DAN RSPO SERTA TUJUANNYA 

Roundtable on Sustainable Paim Oil ( RSPO) adalah asosiasi yang terdiri dari berbagai organisasi dari berbagai sektor industri kelapa sawit ( perkebunan, pemrosesan, distributor, industri manufaktur, investor, akademisi dan LSM bidang lingkungan ) yang bertujuan :
  1. Mengembangkan dan mengimplementasikan standar global untuk produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan.
  2. RSPO didirikan tahun 2004 dengan kursi asosiasi berada di Zurich, Swisss, dan kesektariatan berada di Kuala lumpur, malaysia dan kantor cabang di jakarta.
  3. Organisasi ini diklaim telah memiliki lebih dari 1000 anggota di lebih dari 50 negara.
  4. RSPO terinspirasi dari ide meja bundar pada legenda arthurian dimana semua pelaku meja bundar yang sebagian besar para ksatria dan raja arthur memiliki hak yang sama dalam forum tersebut. Meski demikian, tidak semua anggota memiliki hak voting didalam RSPO, karna hanya produsen dan distributor besar saja yang memiliki hak voting.
  5. Anggota diluar produsen dan distributor, seperti akademisi, LSM lingkungan, dan anggota masyarakat tidak memiliki hak voting.
  6. Organisasi ini melakukan pertemuan tahunan yang menyertakan berbagai pemegang kepentingan ( stekeholder ) untuk bernegosiasi dala berbagai isu yang mempengaruhi industri minyak sawit.
Indonesian Suistainnable Palm Oil ( ISPO ) adalah suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah indonesia. Dalam hal ini kementrian dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing minyak sawit indonesia di pasar dunia dan berpartisipasi dalam rangka memenuhi komitmen presiden republik indonesia untuk mengurangi efek rumah kaca serta memberi perhatian terhadap masalah lingkungan. ISPO dibentuk pada tahun 2009 oleh pemerintah indonesia.

Tujuan ISPO adalah :
  1. Untuk memastikan bahwa semua pihak pengusaha kelapa sawit memenuhi standar pertanian yang diizinkan. ISPO merupakan standar nasional minyak sawit pertama bagi suatu negara.
  2. Beberapa hal yang ditetapkan dalam pembuatan/pembukaan lahan kelapa sawit baru sesuai dengan prinsip ISPO yaitu :
    • Tersedia SOP/ intruksi atau prosedur teknis pembukaan lahan baru kelapa sawit.
    • Pembukaan lahan dilakukan tanpa membakar lahan dan memperhatikan konservasi lahan.
    • Sebeleum pemupuka lahan dilakukan, pelaku usaha wajib melakukanstudi kelayakan dan AMDAL.
    • Lahan tidak dapat ditanami dengan kemiringan < 30%, lahan gambut dengan kedalaman < 3 meter dan hamparan lebih dari 70% lahan adat, sumber air, situs sejarah dan sebagainya tetap dijaga kelestariannya.
    • Untuk pemupukan lahan gambut hanya dilakukan pada lahan kawasan budidaya dengan ketebalan gambut 3 meter, kematangan saprik  (matang ) dan hemik ( setengah matang ) da dibawah gambut bukan merupakan lapisan pasir kuarsa atau lapisan tanah sulfat asam serta mengatur drainase untuk mengurangi efek gas rumah kaca.
    • Khusus untuk lahan gambut harus dibangu sistem tata air ( water management )  sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
    • Pembuatan sarana jalan, terasering, rorsk, penanaman tanaman penutup tanah dalam rangka konservasi lahan.
    • Trsedia rencana kerja tahunan ( RKT) pembukaan lahan baru.
    • Kegiatan pemupukan secara terdokumentasi ( dan pernyataan pelaku usaha bahwa pembukaanlahan dilakukan tanpa bahan bakar )
  3. ISPO dikritik karena tidak memiliki LSM  dan auditor independent. Namun dapat dikatakan lebih baik daripada RSPO karena bersifat mengikat sedangkan ISPO bersifat sukarela.
  4. Salah satu dewan eksekutif ISPO Rosediana Suharto mengatakan pemerintah mewajibkan seluruh pemilik perkebunan untuk bersertifikat hingga tahun 2015.  ia juga menyatakan akan meningkatkan jumlah auditor menjadi 2000.
  5. Pemerintah akan melarang ekspor produk minyak sawit mentah ( CPO ) jika perusahaan tidak mengantongi sertifikat ISPO mulai tahun 2014 berakhir, namun perusahaan perkebunan sawit pemegang sertifikat ISPO pada bulan april 2014 baru 40 perusahaan dari toltal 1500 perusahaan.
  6. ISPO tidak hanya mengenai sertifikasi, namun juga dialog berkelanjutan antara pemerintahb indonesia, perusahaan kelapa sawit dan pihak lainnya ynag terkakit. Pada bulan maret 2014, perusahaan pemegang sertifikat ISPO memfokuskan emisi gas rumah kaca sebagai salah satu bahasan utama dalam perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. 
  7. Indonesia terus berupaya  mempromosikan ISPO di Uni Eropa dan melobi penghaupsan deskriminasi minyak sawit dibandingkan dengan minyak nabati lainya yang diproduksi di Eropa.
  8. Uni Eropa menanggapinya denga mewajibkan eksportir CPO  memberikan label RSPO pada produk CPO-nya. Namun direktur RSPO indonesia menyatakan pemegang sertifikat ISPO akan diberikan kemudian  untuk mendapatkan setifikat RSPO karena keduanya saling melengkapi dalam bisnis kelapa sawit dunia.
Namun ada beberapa isu negatif CPO indonesia di daratan eropa utama menjadikan  indonesia mengalihkan ekspornya ke turki selama beberapa waktu. Kebutuhan eropa terhadap minyak nabati tertinggi sehingga wakil mentri perdagangan indonesia optimis bahwa minyak sawit indonesia dapat mendominasi terhadap minyak sawit indonesia dihapuskan.


Untuk mencapai Standar Pemupukan RSPO dan ISPO diperlukan pupuk organik yang ramah lingkungan. Untuk itu, PT. Natural Nusantara  mengeluarkan produk yang mengutamakan  Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian berkelanjutan ( Aspek K-3 ). Beberapa pupuk yang digunakan untuk mencapai standar pupuk RSPO dan ISPO pada tanaman kelapa sawit adalah :

Supernasa Granule dan Power Nutrition


granule dan power nutrition

A. Supernasa Granule
supernasa granule
Supernasa Granule merupakan Pupuk organik Penyubur Tanah da Tanaman. Manfaat SUPERNASA GRANULE, STARTER kesuburan tanah, pupuk dasar
  1. Natural Nusantara dengan teknologi terbarunya melengkapi berbagai pupuk organik, salah satunya Supernasa Granule ( SUPER -G ) Pupuk Organik Granule Modern dengan dengan bentuk butiran mulai dari kualitas standar hingga kualitas tinggi ( premium).
  2. Supernasa Granule merupakan formula khusus untuk segala jenis tanaman terutama untuk Kelapa Sawit dengan bahan dasar murni dari bahan-bahan organik. Supernasa Granule sangat efektif untuk digunakan pada tanaman pangan, Perkebunan, kehutanan dan holtikultura.
Salah satu keunggulan dari revolusi bentuk pupuk nasa organik granule adalah
  1. Berkualitas Tinggi : kandungan lengkap
  2. Praktis digunakan : dosis cukup 50 kg/ ha
  3. Ekonomis : Mampu meningkatkan kualitas hasil panen dan kuantitasnya, mengurangi penggunaan pupuk NPK sampai 50 %, bisa mengurangi biaya transport sehingga bisa terbilang rendah.
FUNGSI UTAMA SUPERNASA GRANULE
  1. Memperbaiki lahan-lahan yang rusak
    • Meningkatkan kesuburan fisik : Memperbaiki tanah- tanah yang kerasa berangsur-angsur menjadi gembur
    • Meningkatkan kesuburan khemis : memberikan semua jenis unsur makro, unsur mikro, enzim dan ZPT yang dibutuhkan bagi tanaman
    • Meningkatkan kesuburan biologis : membantu perkembangan mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanaman
      2.Mengurangi jumlah penggunaan pupuk NPK ( Urera, TSP, Kcl )
KELEBIHAN SUPERNASA GRANULE
  • Bentuknya mantap dan tidak mudah hancur
  • Tahan lama dan mempermudah proses penyimpanan
  • dengan bentuk granule , aplikasi pupuk dapat dilakukan dengan mudah ( bersama atau terpisah dengan pupuk makro/NPK)
  • Formula khusus sehingga tanamandapat tumbuh dengan hasil yang optimal
B. Power Nutrition
power nutrition

Power Nutrition adalah salah satu produk dari PT. Natural Nusantara merupakan Nutrisi Lengkap khusus untuk tanaman kelapa sawit. Power Nutrition dibuat dari bahan alami ( organik ) pilihan yang terjamin ketersediaannya dan diproses dengan mekanisme teknologi gradiasi dan degradasi unsur melewati proses priuvatisasi tingkat 3 sehingga dapat dimanfaatkan jaringan tanaman kelapa sawit.

FUNGSI UTAMA POWER NUTRITION
  1. Memperbanyak buah dan membantu pembuahan diluar musim ( iklim tidak ekstrim, air cukup, hama dan penyakit normal).
  2. Memperbaiki dan mempercepat pertumbuhan tanaman kelapa  sawit
  3. Meningkatkan daya tahan tubuh tanaman kelapa sawit
  4. Meningkatkan kualitas ( rasa, warna dan aroma ) buah
  5. Meningkatkan keawetan hasil panen
  6. Mengurangi penggunaan pupuk NPK hingga 75% - 90%
  7. Melarutkan sisa ( residu ) pupuk kimia dalam tanah, sehingga dapat dimanfaatkan tanaman kelapa sawit
  8. membantu perkembangan mikroorganisme yang  bermanfaat di dalam tanah
KANDUNGAN POWER NUTRITION

N 2,04% ,        P205 1,28% ,           KO  0,39%,          Ca 0,55% ,            S 0,81% ,    Cl 8,30%  Mg 0,40% ,       Mn 0,06 ppm ,      Fe 0,72% ,       Cu 0,02 ppm ,     Zn 0,01 ppm ,     Na 1,01%,   B 8,59% ,      Si 9,94% ,       Al 0,40 ppm ,     NaCl 0,61% ,      SO4   2,44% ,     C/N ratio 5,23% ,   pH8,81 , Lemak 0,28% ,     Protein 12,75% ,  Karbohidrat 1,52% ,        Asam Humat 3,45%


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "NASA PEMUPUKAN KELAPA SAWIT DENGAN STANDAR RSPO DAN ISPO "

Posting Komentar